×

Mutu Rumah Sakit
TRIWULAN I
Tahun 2023

Indikator Mutu Nasional

  1. Kepatuhan Penggunaan APD (Alat Pelindung Diri)

Indikator ini diukur untuk memperoleh data kepatuhan petugas yang patuh menggunakan APD sesuai indikasi. Berdasarkan data diatas, terlihat  pada TW I tahun 2023 capaian kepatuhan penggunaa APD  sesuai target. Implemnetasi PDCA untuk ketidak tercapaian di Triwulan I Tahun 2023  telah dilaksanakan diantaranya adalah pelatihan PPI (APD). Focus PDCA tidak  dilaksanakan pada indikator ini.

2. Kepatuhan Identifikasi Pasien

Indikator ini diukur untuk memperoleh data upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dalam prosedur identifikasi yang seragam di seluruh pelayanan rumah sakit. Berdasarkan data diatas, terlihat pada TW I  tahun 2023 pencapaian sesuai target (100%).  Focus PDCA tidak dilaksanakan pada indikator ini.

3. Kepatuhan Kebersihan Tangan

Indikator ini diukur untuk memperoleh data upaya rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien khususnya dari infeksi nosocomial. Kepatuhan cuci tangan adalah kepatuhan dalam melakukan prosedur cuci tangan dengan metode 6 langkah dan five moment. Five moment yang dimaksud adalah sebelum kontak dengan pasien, sebelum tindakan asepsis, setelah kontak dengan pasien, setelah terkena cairan tubuh, setelah kontak dengan lingkungan pasien. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada tahun TW I  tahun 2023  kepatuhan kebersihan tangan sesuai dengan target. Focus PDCA tidak dilakukan pada indikator ini.

4. Waktu Tunggu Rawat Jalan

Waktu tunggu rawat jalan dihitung sejak pasien kontak dengan petugas pendaftaran atau saat pasien melakukan konfirmasi untuk pendaftaran online sampai mendapat pelayanan dokter/dokter spesialis. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa waktu tunggu rawat jalan TW I tahun 2023  sesuai dengan target (>80%) yaitu < 60 menit dan focus PDCA tidak dilakukan pada indikator ini.

5. Waktu Tanggap SC emergency

Indikator ini diukur untuk mengetahui jumlah pasien yang diputuskan tindakan seksio sesarea emergency kategori I yang mendapatkan tindakan seksio sesarea emergency < 30 menit. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pencapaian indikator waktu tanggap SC emergency pada TW I tahun 2023 sesuai dengan target.

6. Penundaan Operasi Elektif

Indikator ini diukur untuk mengetahui jumlah tindakan operasi elektif yang ditunda oleh karena alasan yang bukan akibat perubahan status kesehatan pasien yang dibuktikan dengan hasil pemeriksaan fisik dan penunjang. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada TW I  tahun 2023 sesuai dengan target (< 5%) dan focus PDCA tidak dilakukan pada indikator ini.

7. Kepatuhan Waktu Visite Dokter

Indikator ini diukur untuk memperoleh data jumlah jam visite dokter (dibawah jam 14.00) pada hari kerja. Kepatuhan visite dokter berpengaruh pada kelancaran pelayanan. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa kepatuhan visite dokter spesialis pada TW I tahun 2023 belum sesuai dengan target ( < 80%) sehingga focus PDCA   dilakukan pada indikator ini.

8. Waktu Lapor Hasil Tes Kritis Laboratorium

Indikator ini mengidentifikasi pelayanan laboratorium yang responsif dengan  mengukur waktu lapor hasil kritis laboratorium yaitu  kurang 30 menit. Hal tersebut berkaitan dengan kelancaran pelayanan pasien. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada TW I  tahun 2023  waktu lapor hasil kritis laboratorium sesuai dengan target (100%) dan focus PDCA tidak dilaksanakan pada indikator ini.

9. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional

Indikator ini diukur untuk memperoleh data efisiensi pelayanan obat kepada pasien BPJS. Formularium obat adalah daftar obat yang digunakan di rumah sakit dan merupakan kegiatan unit farmasi dalam memantau sejauh mana kepatuhan dokter menggunakan obat BPJS sesuai dengan formularium. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa kepatuhan penggunanaan obat sesuai formularium BPJS pada TW I  tahun 2023  adalah sesuai target ( >80%). Focus PDCA tidak dilaksanakan pada indikator ini.

10. Kepatuhan Upaya Pencegahan Risiko Pasien Jatuh

Indikator ini diukur untuk memperoleh data  kepatuhan perawat dalam mencegah risiko jatuh pada pasien. Pasien dengan risiko jatuh harus dilakukan upaya pencegahan demi keselamatan pasien. Berdasarkan data diatas terlihat bahwa pada  TW I  tahun 2023 kepatuhan pencegahan risiko jatuh sesuai dengan target. Focus PDCA tidak dilakukan pada indikator ini.

11. Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

Kepatuhan terhadap clinical pathway menggambarkan terselenggaranya standarisasi proses asuhan klinis, mengurangi  resiko proses asuhan klinis, mengurangi adanya variasi asuhan klinis dan memberikan asuhan klinis yang tepat waktu serta penggunaan sumber daya yang efisien dan konsisten sehingga menghasikan mutu pelayanan yang tinggi dengan menggunakan praktek klinik yang berbasis bukti. Adapun CPW yang dievaluasi adalah pelayanan prioritas obgyn yaitu CPW pasien dengan tindakan Seksio Cesarea, CPW Partus Normal, CPW dengan Kehamilan Ektopik Terganggu, CPW pada Abortus dan CPW dengan hyperemesis gravidarum.

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan kepatuhan terhadap clinical pathway pada TW I tahun 2023 sesuai target (>80%). PDCA tidak dilaksanakan pada indikator ini.

12. Kecepatan Waktu Tanggap Terhadap Komplain

Indikator ini diukur untuk mengidentifikasi kecepatan respon rumah sakit terhadap komplain pasien. Respon terhadap komplain yaitu respon yang sudah ditanggapi dan ditindak lanjuti sehingga kepuasan pasien meningkat terhadap pelayanan. Indikator kecepatan respon terhadap komplain dianalisa setiap bulan. Berdasarkan grafik diatas terlihat bahwa pada TW I  tahun 2023 kecepatan waktu tanggap  terhadap komplain sesuai dengan target (> 80%).  Focus PDCA tidak dilaksanakan pada indikator ini.

13. Kepuasan Pasien

Indikator ini diukur untuk menggambarkan salah satu kualitas pelayanan bagi pelanggan yang diukur setiap 6 bulan sekali. Dari capaian bulan Juli – Desember 2022 didapatkan bahwa kepuasan pasien sesuai dengan target (> 76,61). Fokus PDCA tidak dilaksanakan pada indicator ini.